Siang ini gue rencananya ada meeting dengan client di Ngopi Doeloe Dago, yang dekat Grande. Kalau bilang Ngopi Doeloe Dago kadang ambigu soalnya ada 2 Ngopi Doeloe di Dago, 1 nya lagi di dekat Boromeus.
Berhubung ada kodingan yang harus diselesaikan, gue perlu colokan listrik. Gue masuk NgopDul tidak ada petugas yang menyambut atau memberi arahan tempat duduk, akhirnya gue bertanya ke mas waiter yang pake kemeja jeans. “Yang ada colokan listrik paling di sana”, katanya sambil menunjuk satu sudut di restoran.
Gue menempati sudut yang dimaksud. Beberapa menit menunggu tidak ada waiter/waitress yang menghampiri. Akhirnya gue berinisiatif memanggil waitress yang tidak terlalu jauh dari meja gue, “menu nya Mbak”. Si Mbak, sebut saja Bunga, membawakan menu, lalu gue menanyakan extension listrik soalnya colokan listrik sedang dipakai tamu lain. “Sebentar ya”, katanya.
5 menit gue tunggu Mbak Bunga tidak muncul juga. 10 menit, Mbak Bunga gue lihat malah sibuk membereskan meja, lalu membawakan minuman dan makanan ke beberapa meja lain. Gue samperin juga si Mbak nya, “Saya mau pesan Mbak”, dengan hati lumayan dongkol, lalu gue kembali ke meja gue.
Mbak Bunga akhirnya datang ke meja gue, “Sori”, katanya. Ternyata extension nya juga tidak ada. “Ada meja lain yang ada colokan listrik?”, tanya gue. Mbak Bunga bilang ada. “Tolong cekin mejanya kosong apa ngga”, minta gue. Mbak Bunga pun beranjak, menghilang, lalu sibuk mengurusi tamu-tamu lain tanpa menjawab permintaan gue.
Habis lah kesabaran gue. Gue beranjak dari kursi gue, pindah ke Dapur Eyang yang tidak jauh dari Ngopi Doeloe. Kemungkinan besar gue tidak akan datang lagi ke Ngopi Doeloe yang satu ini.
Leave a Reply