Angkot Panghegar Dipati Ukur di Bandung

Pencemaran lingkungan adalah salah satu isu yang menarik untuk saya. Salah satu sumber pencemaran adalah kendaraan bermotor. Kita dapat mengurangi pencemaran ini dengan naik kendaraan umum, atau barengan naik mobil / motor.

Bicara kendaraan umum di Bandung, tentunya terlintas angkot. Kendaraan yang dicinta kalau sedang diperlukan, namun dibenci ketika kita menjadi korban ngerem mendadak dan ngetem sembarangan.

Malam ini saya naik angkot Panghegar Dipati Ukur. Angkot langganan untuk pulang ke rumah semasa SMA. Sejak kuliah hampir tidak pernah naik angkot ini lagi. Cukup lama menunggu di daerah Riau Junction sampai akhirnya ada 1 mobil yang melintas.

Penasaran dengan jarangnya angkot Panghegar Dipati Ukur, saya tanya ke Pak Supir, “Angkot Panghegar jarang ya Pak?”. Pak Supir curhat, katanya kondisi sekarang sepi, berbeda dengan tahun 2004 (jaman saya SMA tuh). Kalau sudah malam penumpang sedikit, jadi jarang ada angkot yang masih narik.

Mengapa penumpang angkot berkurang? Mungkin karena beralih ke motor, mungkin karena kurang nyaman dengan waktu ngetem yang sulit diprediksi.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *