Dying Words

Belum lama gw menyelesaikan membaca buku “What So Amazing About Grace”, setelah buku tersebut terbengkalai di tumpukan buku “serius” selama kurang lebih setaun. Buku ini ditulis Phillip Yancey, bercerita tentang kasih karunia dalam contoh dan kisah sehari-hari. Buku ini menyatakan satu statement yang menarik, kalau kata bisa kelihangan makna.

Phillip Yancey bilang kalau kata kehilangan makna ketika kata tersebut dijelaskan secara deskriptif, sehingga Phillip Yancey menjelaskan kasih karunia dengan contoh kisah. Menurut gw pribadi, kata bisa kehilangan makna waktu kata tersebut diucapkan berulang-ulang, contohnya dalam lagu-lagu Kristen yang sering dinyanyikan di Gereja. Salah satu kata yang sering terdapat pada lagu Kristen adalah ‘menyembah Tuhan’. Begitu seringnya kata tersebut dinyanyikan, sehingga rasanya tidak ada lagi feel nya, melainkan menjadi kata-kata biasa yang terucap secara otomatis. I lost the meaning behind the words. Hal ini mungkin terjadi juga dengan pasangan yang berkata cinta dan cinta, tapi tidak memaknai kata cinta dan tidak ada aksi yang sesuai dengan apa yang dikatakan. Tanpa memaknai meaning dari kata, menurut gw ga ada gunanya kata tersebut diucapkan.

Sedih rasanya ketika kehilangan makna dari kata-kata. Maybe we can stop for a moment to think about the meaning behind every single word we say, think deeply, and do appropriate actions.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *