Drive

Belakangan saya sedang membaca buku “Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us”. Buku yang ditulis oleh Daniel H. Pink ini membeberkan teori cara motivasi manusia dari sudut pandang yang lain.

drive_book_page

Daniel menyebut cara motivasi konvensional sebagai Motivation 2.0, atau carrot and stick. Motivation 2.0 menyatakan kalau manusia terutama termotivasi dari faktor eksternal: carrot (hadiah) supaya manusia melakukan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, dan stick (hukuman) supaya manusia tidak melakukan hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan.

Sepintas lalu, teori Motivation 2.0 rasanya sangat masuk akal. Ingin anak sering melatih menggambar? Berikan saja uang jajan sebagai imbalan. Ingin orang tua siswa menjemput anak dari sekolah tepat waktu? Berikan saja sanksi supaya mereka sebisa mungkin tidak terlambat. Logis. Tapi ternyata hal tersebut bekerja sebaliknya.

Berdasarkan riset sejumlah ilmuwan sebelumnya, memberikan uang jajan kepada anak membuat anak tersebut senang menggambar untuk sementara waktu. Dalam jangka panjang, anak tersebut menjadi kecanduan uang jajan, dan enggan menggambar kalau tidak ada uang jajan.

Ketika orang tua siswa diancam dengan sanksi, ternyata persentase keterlambatan dalam menjemput malah meningkat dengan signifikan. Orang tua siswa yang tadinya merasa simpati terhadap guru yang lembur karena menunggu jemputan, akhirnya merasa disahkan untuk terlambat karena sudah membayar denda.

Pengembangan dari Motivation 2.0 adalah Motivation 3.0Motivation 3.0 menyatakan kalau manusia dapat lebih termotivasi oleh faktor internal, misalnya mastery, autonomy, dan relatedness. Tanpa carrot and stick, manusia dapat menghasilkan performansi yang lebih baik.


Posted

in

by

Tags:

Comments

One response to “Drive”

  1. Hans Kristian Avatar

    totally agree…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *