Gue memulai hari ini lebih awal dari biasanya. Jam 5 gue bangun, siap-siap, lalu berangkat bersama teman-teman ke arah timur. Rencananya sih melihat sunrise sambil belanja ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Ujung Genteng.
Too bad we could not make it. Matahari sudah terbit di tengah perjalanan kami, sehingga kami hanya mampir ke TPI sambil bermain di pantai yang terletak tidak jauh dari TPI. Kami membeli ikan salmon dan ikan kuwe untuk santapan makan siang dan makan malam.
Seusai makan siang ikan kuwe, kami beranjak ke Curug Cikaso dengan menyewa angkot seharga 200.000 rupiah. Lumayan kecewa dengan Curug Cikaso. Debit air terjun nya sangat sedikit, teman gue bilang sih seperti cucuran air hujan dari atap rumah. Katanya sih gara-gara sungai sumber air curug sedang dibendung untuk keperluan warga. Selain itu, banyak sampah berserakan di sekitar curug, dari bungkus kusuka sampai sandal crocs.
Sore harinya kami berjalan menyusuri pantai dengan tujuan melihat tempat penangkaran penyu dan melihat pelepasan bayi-bayi penyu yang baru menetas. Sekitar pk 17 kami tiba di pantai yang kami perkirakan tempat pelepasan bayi penyu. Pantai nya terletak di sebelah barat Pondok Hexa. Pantainya bersih, berombak besar, dan ternyata banyak digunakan untuk berselancar. Sangat disayangkan tujuan awal bertemu penyu tidak terlaksana. Kami hanya main-main ombak saja di pantai tersebut.
Perjalanan pulang ke Pondok Hexa cukup jauh dan melelahkan. Suasana cukup menegangkan gara- gara tidak ada penerangan yang memadai, dan jalan yang sangat sepi. Konon di jalan yang kami lalui kadang ada perampokan. Hal itu membuat kami sangat berhati-hati.
Waktunya istirahat. Tidak sabar besok pagi ke TPI lagi 😀
Leave a Reply